Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Yang kau sebut sebagai pahlawan

Bagaimana kau bisa mengatakan kami tidak peduli ? Padahal kau  tidak pernah sedikit pun menoleh untuk mencari tahu. Bagaimana bisa kau anggap kami tidak punya kontribusi ? Padahal kami hadir tanpa kau sadari. Kau berkata soalah kami hanyalah pemburu harta ? Bagaimana denganmu ? Sudahkah kau hitung kebaikanmu tanpa gaji ? Sudahkah kau memberi tanpa menghitung waktu ? Sudahkah kau sadari bahwa kau hanya berterima kasih karna mereka sudah meringankan pekerjaanmu ? Dan kau akan mudah menyebut mereka sebagai pahlawan. Pahlawan bagi siapa ? Pahlawan bagimu yang di kejar target dan laporan. Mereka hanya terlambat mengerti. Dan kami hanya sedang memilih. Kami hanya memilih jalan yang kami yakini. Jalan yang tidak bisa meluruskan jalanmu untuk jenjang profesi. Lalu apakah kami sudah melukaimu ? Terserah !! Kami punya cara sendiri. Dan sebentar lagi mereka akan mengerti bahwa mereka menginginkan lebih. Dan kau akan mulai menarik kata katamu dan mulai menyumpahi mereka “kau buk

Siapa manusia ?

Siapa manusia ? Beraninya meminta, beraninya mencerca. Siapa manusia ? Bicara bagai desingan peluru yang mematikan Siapa manusia ? Membenarkan ego menjadi kebenaran Siapa manusia ? Berbisik seakan sempurna Siapa manusia ? Menghakimi seperti tanpa cela Siapa manusia ? Menuntut tanpa berkaca Siapa manusia ? Berlari dan menginjak tanpa peduli Siapa manusia ? Siapa manusia ? Siapa manusia ? Tapi itu pilihan, manusia bisa memilih tanpa menghakimi Siapa manusia ?

HUJAN

Rabu, 26 Desember 2012 Hujan bukan karna hujan aku sembunyi, bukan karna hujan aku berlari, bukan karna hujan aku menangis, hujan bagaikan kehidupanku yang penuh luka, terus jatuh tanpa jedda, tanpa menyisahkan sedikitpun keindahan yang pernah ada hujan seperti memukulku bertubi tubi hujan seperti mencaci ku berkali kali hujan seperti perlahan membunuhku,, tanpa sisa,, tanpa belas kasihan tanpa kesempatan,, hujan jatuh dari tempat tertinggi, aku jatuh terhempas oleh hujan hujan yang kurasakan bagaikan tusukan pedang tanpa henti,, tanpa atap, tanpa pohon berteduh tanpa payung bahkan tanpa apapun menusuk kepala, membuat luka yang basah dan tak mengering,, karna hujan terus turun tanpa henti,,

TUHAN AKU SUDAH GILA

tuhan aku sudah gila Tuhan,, mungkin aku sudah gila sekarang,, otaku sudah acak-acakan pikiranku sudah terbuang jauh ke awan tak ada logika yang ku lihat benar bahkan aku tidak melihat kalau aku gila sekarang Tuhan bagaimana ini hambaMu ini sedang gila tidak ada pikir panjang tidak ada masa depan gelap Tuhan orang itu penyebab aku menjadi gila dan kalang kabut manusia menyebalkan itu Tuhan, dia sangat sukses membuatku mengacak ngacak dan menghapus semua kebenaran, yang mana Tuhan,,? yang mana yang benar.. aku seperti berada di atas pohon tanpa akar rapuh dan sebentar lagi akan roboh, dan jurang dibawah pohon itu telah menganga Tuhan, siap memakan semua kegilaan yang ada,,  Tuhan aku sudah gila sekarang aku tidak lagi bisa membedakan mana sedih dan gembira mana tangis dan mana tawa semua terlihat sama Tuhan hingga aku menjadi semakin sangat muak aku ingin muntah mengeluarkan semua isi perut dan isi kegilaanku Peluk aku Tuhan peluk aku  aku sedang gila sekarang aku membutuhkan Mu

Surat Terbuka Untuk Orang Tua Yang Anaknya Kami Didik

Kepada orang tua yang percaya menitipkan anak anak kalian kepada kami untuk di didik, terima kasih karna memberikan kesempatan ini. Dengan segala kekurangan dan sedikit ilmu yang kami miliki, kami ingin membagi hal hal baik kepada ‘anak anak’ kami.  Ya anak kami, kami berperan sebagai orang tua ketika kami mendidik anak anak kalian, kami memberikan semua perhatian yang anak-anak kalian butuhkan. Kami akan berusaha terus semangat untuk tetap menjaga semangat 'anak-anak’ kami walaupun kadang semangat kami sendiri pun kendur karna lelah, tapi kami tidak ingin terlihat lelah karna kami pun tak ingin mereka lelah dalam belajar. Kepada orang tua yang sudah menitipkan amanah kepada kami, kami hanya ingin berkata bahwa kami bukan manusia super yang mampu mengubah anak-anak didik kami menjadi pintar dalam sekejap, atau menjadi baik dalam sehari, atau menjadi orang yang sukses dalam satu tahun, bahwa kami sangat berusaha untuk itu. Tapi tidakkah kalian tau bahwa orang tua juga s